BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gigi adalah bagian keras yang terdapat
di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi
yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi
adalah untuk merobek dan mengunyah makanan pada manusia. Gigi pada manusia ada
tiga macam yaitu terdiri dari gigi insisivus, premolar, dan molar. Pada gigi
terdapat bagian bagian yang disebut dengan penampang gigi. Pada penampang gigi
diantaranya yaitu email, dentin, pulpa, dan lain-lain. Dari pernyataan
tersebut, Penulis ingin menulis tentang bagian-bagian dari gigi tersebut untuk
menyelesaikan tugas makalah. Penulis akan membahas khusus beberapa bagian atau
penampang gigi yaitu Email, Dentin, dan Pulpa.
B.
Tujuan
1. Untuk Mengetahui
tentang email, dentin, dan pulpa.
2. Mengetahui pengertian
dan fungsi email, dentin, dan pulpa.
C.
Rumusan Masalah
1.
Definisi/Pengertian email, dentin, dan pulpa
2. Fungsi email, dentin,
dan pulpa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Email
Enamel atau email adalah lapisan luar gigi yang
bisa dilihat. Lapisan ini mengandung 5% air dan 95% zat inorganik
hidroksi apalit (senyawa kalsium fospat) dan zt organik (protein dan
mukopolisakarida). Enamel merupakan bagian paling terkuat dalam
tubuh manusia. Bagian ini bahkan lebih kuat daripada tulang]. Akan tetapi,
enamel retan dengan asam dan penumpukan bakteri. Enamel bisa menjadi larut atau
rusak jika terkena zat tersebut.
I.
Mencegah
kerusakan email
Sebagian besar dokter gigi menyarankan
agar tidak minum banyak soda. Hal ini karena adanya kandungan gula dan asam di dalam minuman tersebut yang bisa
melarutkan enamel. Hal ini juga berlaku untuk minuman diet karena mengandung
asam korosif bahkan jika minuman tersebut tidak mengandung banyak gula. Selain
itu soda rasa jeruk memiliki kadar asam tinggi daripada soda lainnya dan karena
itu lebih berisiko untuk diminum. Minuman olahraga dan minuman energi juga mengandung
kadar asam yang tinggi asam sehingga harus dihindari.
II. Fungsi email
a)
Enamel berfungsi untuk melindungi gigi
dari kerusakan. Ketika mengunyah gigi berisiko untuk rusak karena adanya
aktivitas mengunyah makanan.
b)
Saraf-saraf di gigi sensitif terhadap suhu,
makanan panas atau dingin dapat menyebabkan gigi sakit. Akan tetapi, enamel akan
membuat gigi tidak akan sakit ketika seseorang makan atau minum sesuatu yang panas
atau dingin.
B. Pengertian Dentin
Dentin adalah zat antara email (zat di mahkota) atau semen (zat di akar) dari gigi dan ruang
pulpa. Dentin
disekresikan oleh odontoblast pulpa
gigi. Pembentukan dentin dikenal sebagai
dentinogenesis. Yang menyerap, bahan warna kuning
tersusun atas 70% bahan anorganik, 20% bahan organik, dan 10% air. Karena lebih
lembut daripada email, dentin membusuk lebih cepat dan menjadi sasaran lubang
hebat jika tak dirawat sebagaimana mestinya. Namun tetap berlaku sebagai
lapisan protektif dan menyokong mahkota gigi.
Dentin merupakan jaringan konektif
termineralisasi dengan matrik organik protein berkolagen. Komponen anorganik
dentin terdiri atas dahllite. Dentin mengandung struktur mikroskopis yang disebut pipa
dentin yang merupakan kanal berukuran kecil yang menyebar ke luar melalui
dentin dari lubang pulpa pada batas semen luar. Kanal-kanal itu memiliki
konfigurasi berbeda antara lain dalam jarak diameter antara 0,8 dan 2,2 mikrometer.
Panjangnya tergantung radius gigi. 3 konfigurasi dimensional pipa dentin di
bawah kontrol genetis dan kemudian ciri khas urutan.
I.
Struktur Dentin
Dentin menyerupai
struktur tulang dan merupakan saluran yang telah dikemas rapat atau tubulus
yang hadir secara zigzag diseluruh kepadatannya. Tubulus akan lebih padat ke
arah pulpa gigi daripada di permukaan. Ekstensi sitoplasma muncul dari
odontoblasts juga hadir dalam dentin. Odonoblast menciptakan dentin dan
karenanya tubuh seluler yang terdapat pada lapisan bagian dalam dentin dan
membentuk batas pulpa.
II.
Bagian-bagian dari dentin :
-Dentin
Intertubuler
-Dentin
Peritubuler
-Tubulus Dentin
berisi.
- tonjolan
odontoblast
-
Bahan Organik dalam ruang periodontoblas
III. Isi tubulus dentin
1. Dentin
Peritubular Meneralisasi
dari dentin intertubular Matrix Organik.
2. Tonjolan
Odontoblast : Fibril-fibril Jaringan lunak melalui tubulus dentin
yang Berada pada dentin predentin junction. Pemisah tonjolan odontoblast dan
tubulus dentin Ruang Periodontoblasti adalah ruang Periodontoblastic
3. Kolagen
Berperan
dalam penurunan permeabilitas dentin
4.Serabut Saraf
Terdapat
Pada daerah Khusus dari dentin. Penetrasi ke dalam tubulus tidak lebih dari
100-150 μm
5. Cairan Dentinal
Cairan
dentinal menandung Protein/Plasma Tubuh. Cairan ini Berada pada Tubulus Dentin
Hydrodinamis
dari sensitifitas dentin.
C.
Pengertian
Pulpa
Pulpa adalah jaringan
terdalam dari gigi. Pulpa terlihat sebagai daerah yang tidak begitu tebal pada
radiograph. Secara embriologi, pulpa terbentuk dari sel-sel sentral dental
papilla.1
Mahkota dan akar gigi terdiri dari jaringan-jaringan pulpa yang dibagi menjadi ruang/kamar pulpa dan saluran pulpa atau saluran akar. Secara umum, garis tepi dari dari jaringan pulpa sama dengan bentuk garis tepi luar gigi. Bentuk garis tepi dari ruang pulpa sama dengan bentuk dari mahkota, bentuk garis tepi dari saluran pulpa sama dengan bentuk dari akar gigi.
Mahkota dan akar gigi terdiri dari jaringan-jaringan pulpa yang dibagi menjadi ruang/kamar pulpa dan saluran pulpa atau saluran akar. Secara umum, garis tepi dari dari jaringan pulpa sama dengan bentuk garis tepi luar gigi. Bentuk garis tepi dari ruang pulpa sama dengan bentuk dari mahkota, bentuk garis tepi dari saluran pulpa sama dengan bentuk dari akar gigi.
Pulpa yeng terdapat di dalam ruang
pulpa memiliki dua divisi utama, yaitu mahkota pulpa dan akar pulpa.
Mahkota pulpa terdapat di dalam mahkota gigi. Parpanjangan yang lebih
kecil dari mahkota pulpa ke dalam cusp dari gigi-gigi posterior disebut tanduk
pulpa. Tanduk pulpa ini pada gigi permanen khususnya menonjol di bawah buccal
cusp pada premolar dan mesiobuccal cusp pada molar. Tanduk pulpa tidak terdapat
pada gigi-gigi anterior.
Akar pulpa adalah bagian dari pulpa
yang terdapat di daerah akar gigi. Akar pulpa/ radicular pup/ root canal atau
pulp canal. Akar pulpa memanjang dari bagian cervix gigi sampai ke apex gigi.
Pada bagian apex terdapat lubang yang disebut dengan foramen apikal. Lubang ini
dikelilingi oleh cementum dan memungkinkan arteri, vena, limfatik, dan nervus
untuk masuk dan keluar dari pulpa dari ligament periodontal. Foramen apikal
adalah bagian terakhir dari gigi yang terbentuk setelah mahkota gigi erupsi ke
dalam rongga mulut. Pada perkembangan gigi, ukuran foramen besar dan terletk di
tengah. Seiring dengan gigi yang semakin dewasa, foramen menjadi lebihkecil
diameternya. Foramen biasanya terdapat pada apex akar. Jika ada lebih dari satu
foramen yang terlihat pada akar, yang terebesar adalah foramen apical dan
sisanya dianggap sebagai foramen aksesoris.
I.
Fungsi
Pulpa
Pulpa
ikut berperan dalam menopang, memelihara, dan lanjutan pembentukan dentin
karena lapisan dalam dari badan sel odontoblas berada sepanjang dinding luar
pulpa. Fungsi lain dari pulpa adalah sensoris karena badan sel
berhubungan dengan saraf sensoris pada tubulus dentin yang berada di
antara lapisan odontoblas. Ketika dentin atau pulpa terluka, sensasi yang
dirasakan oleh otak adalah sensasi nyeri. Pulpa juga memiliki fungsi nutrisi,
yaitu berperan dalam penyuplaian nutrisi ke dentin, karena dentin tidak
memiliki suplai pembuluh darah. Dentin bergantung pada suplai pembuluh darah
dari pulpa dan berhubungan dengan cairan jaringan untuk nutrisinya.
JARINGAN
PERIODONTAL
A. Pengertian Jaringan Periodontal
Adalah jaringan pendukung gigi yang sebenarnya terdiri dari beberapa jaringan, tetapi telah menjadi salah satu yakni disebut jaringan pendukung gigi atau penyangga gigi yang terdiri dari ligament periodontal, procesus alveolaris, cementum dan gingiva (Mahfoed dan Zein, 2005).
Adalah jaringan pendukung gigi yang sebenarnya terdiri dari beberapa jaringan, tetapi telah menjadi salah satu yakni disebut jaringan pendukung gigi atau penyangga gigi yang terdiri dari ligament periodontal, procesus alveolaris, cementum dan gingiva (Mahfoed dan Zein, 2005).
Bagian-bagian Jaringan Periodontal :
I.
Gingiva
Ginggiva
merupakan bagian mukosa rongga mulut yang mengelilingi gigi dan linggir (ridge)
alveolar. Berfungsi melindungi jaringan dibawah perlekatan gigi terhadap
pengaruh lingkungan rongga mulut. (Susanto, 2009)
Gingiva tergantung pada
gigi-geligi, bila ada gigi geligi, hingiba juga ada dan bila gigi dicabut
gingiva akan hilang. Gingiva berwarna merah muda, tepinya seperti pisau dan
scallop agar sesuai dengan kontur gigi geligi. Gingival dibagi menjadi 2 daerah
yaitu: gingiva tepi dan gingiva cekat (Susanto, 2009)
Gingiva yang sehat
dideskripsikan sebagai “salmon orcoral pink”. Gingiva yang sehat bisa juga
tampak agak gelap pada orang kulit hitam tapi terkadang juga pada Kaukasian
atau oriental (Rateitschak, 1985).Gingiva disebut juga sebagai mukosa oral dan
dibagi menjadi 3 tipe :
1. Mukosa
mastikasi : bagian yang menempel pada batasan bawah tulang dan diselimuti
parakeratin atau epitelium keratin. Contoh : gingiva yang menutupi jaringan
palatum durum.
2. Mukosa
dasar : komposisi jaringan lunak dengan bagian yang tidak menempel dengan
struktur batasan bawah dan diselimuti oleh epitelium keratin. Contoh : bibir,
pipi, dasar mulut, permukaan inferior dari lidah, palatum mole, uvula dan
mukosa alveolar.
3. Mukosa
special : mukosa ini menutupi dorsal lidah dan beradaptasi dengan memiliki
sensasi perasa (Hoag, 1990)
II.
Ligamentum
periodontal
Ligamen adalah suatu
ikatan yang biasanya menghubungkan dua buah tulang. Akar gigi berhubungan
dengan soketnya pada tulang alveolar melalui struktur jaringan ikat yang dapat
dianggap sebagai ligamen. Ligamen periodontal tidak hanya menghubungkan gigi ke
tulang rahang tetapi juga menopang gigi pada soketnya dan menyerap beban yang
mengenai gigi. Beban selama mastikasi, menelan dan berbicara sangat besar
variasinya, juga frekuensi, durasi dan arahnya. Struktur ligament biasanya
menyerap beban tersebut secara efektif dan meneruskannya ke tulang pendukung.(
Manson, J.D. and Eley, Bary M,. 1993)
Lebar
ruang ligament periodonsium bervariasi menurut usia, lokasi gigi, dan besarnya
tekanan yang diberikan pada gigi tersebut. Sisi mesial lebih tipis daripada
sisi distal, karena adanya pergeseran mesial fisiologis. Gigi yang tidak
digunakan mempunyai ligamentum periodontal yang tipis dan arah serabut
principal hilang. Gigi yang digunakan secara normal mempunyai ligamentum
periodonal yang lebih tebal dan konfigurasi serabut principal yang normal. Pada
oklusi fungsional, ruang ligamen periodonsium besarnya sekitar 0,25 mm±10 mm,
sedangkan bila tekanan yang diterima tidak normal, ruang ligamen periodonsium
menjadi lebih lebar. (Fedi, Peter .F, dkk. 2004.)
III.
Sementum
Sementum
merupakan jaringan menyerupai tulang yang tipis dank eras yang menyelimuti akar
anatomi gigi dan temat melekatnya serabut sharpey. Sementum dibentuk oleh
sementoblas yang berkembang dari sel-sel mesenkim yang tidak terdiferensiasi
dalam jaringan ikat folikel dentalis. Sementum tersusun dari 45-50% berat
material anorganik (hidroksi apatit) dan 50-55% berat material organik dan air.
Material organiknya sebagian besar terdiri atas kolagen dan protein
polisakarida. Sementum merupakan jaringan avaskuler. Sementum berwarna kuning
muda. Sementum merupakan jaringan dengan kadar fluor tertinggi diantara
jaringan yang termineralisasi dan bersifat permeable terhadap berbagai
material. Terdapat 2 macam sementum, yaitu acellular dan cellular cementum.
Lapisan sementum aselular sementum adalah suatu jaringan hidup yang mendominasi
separuh bagian korona akar. Sementum seluler lebih sering ditemukan di daerah
separuh apical akar. (Sumawinata, 2003).
Dari sifat fisik dan
kimiawinya, sementum lebih mirip tulang dibandingkan jaringan keras lain dari
gigi. Sementum terdiri atas matriks serat-serat kolagen, glikoprotein, dan mukopolisakarida
yang telah mengapur. Sementum umumnya bertumbuh sangat lambat, namun dapat
mengalami hyperplasia sebagai respons terhadap iritasi menahun. (Fawcett,
2002).
Fungsi Sementum
Fungsi dari sementum adalah sebagai berikut:
1. Melekatkan
gigi pada periodontal
2. Tempat
perlekatan collagen fibers dari periodontal membran
3. Pelindung
dentin pada akar gigi. (Newman, et al, 2006)
IV.
TULANG
ALVEOLAR
Tulang
alveolar adalah bagian dari maxilla dan mandibula yang membentuk dan menyokong
soket gigi. Tulang alveolar terus menerus mengalami remodeling akibat aktivitas
dari osteoclast dan osteoblast (Carison, 2009).
Tulang alveolar terdiri
dari :
1.
Keping kortikal eksternal yang dibentuk
oleh tulang haver’s dan lamella tulang compact (Caranza, 2002). Keping kortikal
eksternal menutupi tulang alveolar dan lebih tipis pada bagian facial (Zainal
& Salmah, 1992). Keping kortikal eksternal berjalan miring kea rah koronal
untuk bergabung dengan tulang alveolar sejati dan membentuk membentuk dinding
alveolar dengan ketebalan sekitar 0,1 – 0,4 mm. Dinding alveolar dilalui oleh
pembuluh darah dan pembuluh lymph serta syaraf yang masuk ke dalam ruang
periodontal melalui sejumlah kanal kecil (Kanal Volkmann) (Klaus dkk, 1989)
2.
Dinding soket yang tipis pada bagian dalam
tulang compact disebut tulang alveolar sejati yang terlihat seperti lamina dura
pada gambaran radiografis (Carranza, 2002)
3.
Trabekula cancellous berada diantara
lapisan tulang compact dan tulang alveolar sejati. Septum interdental terdiri
dari trabekula concellous yang mendukung tulang dan menutupi bagian dalam
border tulang compact (Carranza, 2002)
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Email, dentin, pulpa, dan
jaringan periodontal merupakan jaringan penampang gigi yang memiliki fungsi masing. jadi dari penjelasan
di atas kita jadi mengetahui lebih banyak lagi tentang gigi.
B.
Saran
Dengan mengetahui hal tersebut di
sarankan bagi masyarkat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi.
No comments:
Post a Comment